Sabtu, 15 Desember 2012

hard to say I LOVE YOU part 2

 

kyuhyun POV
Kami berhamburan keluar dari Van dengan kepanikan tingkat dewa. Begitu mendengar Donghae hyung mengalami kecelakaan secepat kilat kami bergegas ke Rumah sakit. Si ikan amis itu, Donghae hyung yang cengeng itu bagaimana keadaannya benar-benar membuat tubuhku serasa tak bertulang. 
Sesampainya di lobi rumah sakit kami langsung menyusuri koridor lantai 5. begitu kami sampai didepan kamar rawatnya Eunhyuk hyung bahkan tak mampu menggenggam handle pintu. Aku memberanikan diri membuka pintu kamar rawat ini agar aku bisa segera tahu bagaimana keadaan si ikan amis itu. Sungguh begitu pintu kamar terbuka rasa cemas, khawatir dan takut itu segera lenyap. 
"yaaaa,,, Ikan busuk!" teriakku penuh emosi saat kulihat Donghae hyung justru sedang asyik makan buah apel.
Mendengar teriakanku Donghae hyung hanya tersenyum manis.
Hyungdeul langsung menyeruak masuk, sama denganku kecemasan yang sejam lalu menguasai hati dan wajah mereka lenyap. bahkan kulihat sekarang Eunhyuk hyung seperti akan memakan Si ikan.
"Ikan kupikir kau mati...." teriak Eunhyuk hyung sambil memeluk donghae hyung.
"Lepaskan! aku ini pasien kenapa kau memelukku kencang sekali monyet" jerit Donghae hyung berusaha melepaskan pelukan Eunhyuk hyung.
"Tenanglah, aku hanya mengalami luka ringan dan hanya perlu rawat inap beberapi hari karena kelelahan" jelas Donghae hyung. 
"Kalau tahu begitu aku mau balik shooting drama lagi ah" celetuk Siwon hyung membuat suasana jadi gaduh.
"aku juga, lebih baik aku segera siaran di radio saja bersama Ryo wook saja, kajjak Wookie" sambung Sungmin hyung.
"Berhubung hanya Kyuhyun saja yang jadwalnya selesai hari ini, bagaimana kalau aku pergi menjemput Sora my love shooting" ujar Teukki hyung dan langsung pergi begitu saja tanpa mendengar jawabanku.
Sedetik kemudian suasana kamar pasien ini hening, hanya Donghae hyung yang malah asyik memakan buah apelnya santai.
"Aish!! benar-benar membutku gila" aku membanting tubuhku yang lelah shooting radio star di sofa.
"Kyunnie, belikan resep obat untukku"
Ya tuhan si ikan ini sungguh semena-mena menyuruhku bahkan pentatku yang seksi ini saja belum menikmati sofa sejenak.
"Aku kan pasien, jangan menatapku seperti itu"
"ah, jinja!" melihat wajah memelasnya itu mana aku tega, kuraih resep yang ada ditangannya lalu pergi.
Aku melangkah gontai menuju Apotek, temaptnya cukup jauh dari kamar Donghae hyung karena bersebelahan dengan kantin rumah sakit. Setidaknya aku bisa mengisi perutku yang semenjak siang belum terisi makanan sama sekali. aku melirik deretan kursi tunggu di depan loket apotek dan kursi-kursi itu nyaris terisi penuh. Aku mengedarkan pandanganku mencari kursi kosong tapi yang kulihat justru membuatku tak mampu bernafas.
Jantungku berdetak kencang, otakku tiba-tiba kosong, kaki melangkah menuju pusat perhatianku. Mendekati sosok cantik yang kucari-cari selama 6 tahun ini. Cintaku yang kupaksa pergi saat aku justru membutuhkannya.
"Eun hye-ah.." lidahku kaku bahkan untuk menyebut namanya saja suaraku bergetar. Aku takut kalau ini hanya mimpi.
Sosok cantik itu menatapku saat suaraku memanggil namanya. Sedetik dia menatapku tapi bagiku tatapan itu terasa begitu lama dan waktu seolah berhenti diantara kami.
"Eun hye-ah.. kau kah itu.. benar-benar dirimu?"
tidak ada jawaban dari bibir mungilnya yang dulu selalu tersenyum padaku. Rasanya ingin sekali aku memeluknya. Tuhan kini aku yakin ini bukan mimpi.
"Eun hye-ah!! kajjak.." teriak seseorang dokter muda di ujung korodor apotek membuyarkan segalanya.
tanpa bersuara Eun hye pergi meninggalkanku dan menghampiri dokter muda itu.
Aku terdiam tanpa melakukan apa-apa melihat Eun hye pergi begitu saja, 6 tahun aku menunggu saat seperti ini dan aku membiarkan dia pergi begitu saja. Sungguh aku merutuki diriku sendiri karena begitu bodoh. Seperti orang gila aku berlari mengejar mereka yang sudah hilang.
Dokter muda itu siapa dia.
"Chankamannyo.. bukankah Eun hye tadi memakai seragam dokter itu artinya dia bekerja disini." Aku tertawa senang menyadari kalau aku sudah berhasil menemukan cintaku.
"hahaha.. terima kasih Tuhan... terima kasih ikan busuk.. terima kasih Donghae hyung"
===========================================================================
 Eun hye POV
Tanganku masih gemetar dan telingaku terus terngiang-ngiang suara laki-laki brengsek itu. Untung saja Hyun joong sunbae datang tepat waktu dan membawaku kambur.
"Dia Cho Kyuhyun kan?" tanya Hyun joong sunbae sambil menodorkan segelas americano kepadaku. Aku mengangguk.
"Sunbae, Gumawoyo sudah menyelamatkanku tadi" kataku sambil menyesap americano yang rasanya pahit ini.
"Mungkin hanya kali ini aku bisa menyelamatkanmu, dia tahu kau bekerja di rumah sakit ini Eun hye-ah dan dia akan terus mencarimu"
Aku diam membenarkan apa yang Hyun joong sunbae bilang. aku tak akan bisa selamanya menghindarinya tapi untuk bertemu dengannya sungguh aku belum siap.
"Kau tidak akan bisa selamanya menghindarinya Eun hye-ah, Ada ikatan yang tidak bisa kau putus mensipun kau terus bersembunyi dan menghindarinya"
"Arraso" jawabku pelan.
"Pikirkanlah baik-baik apa yang harus kau lakukan untuk menghadapinya dan menghadapi hatimu sendiri"
Hyun joong sunbae meninggalkanku sendiri, dia tahu segalanya tentang masa laluku. Dan apa yang dia katakan benar tentang ikatan itu, ikatan yang tak terlihat tapi begitu nyata hye na. anak kami.


Hye na akan menjadi pengikat dan magnet apaling kuat yang menghubungkanku dengan laki-laki brengsek itu. Aku belum siap menghadapi ini semua, melihatnya saja sudah membuat kakiku lemas. Lalu bagaimana kalau Kyuhyun sampai tahu Hye na adalah anaknya. Anak yang mungkin tidak diinginkannya?. Sama seperti dulu Kyuhyun tidak menginginkanku berada disampingnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

karena dibuat secar otodidak jadi mohon bantuannya