Sabtu, 08 Desember 2012

Hard to say I LOVE YOU



"kita bercerai saja!"

6 tahun kemudian

"Saranghe, ayo kita menikah saja"
"Jeongmal!! Yaaak..!! kau ini masih sangat kecil bocah. Bagaiman bisa keu berfikir untuk melamarku?" Teriakku kesal. Aku benar-benar tidak habis pikir, seaneh apa aku ini sampai seorang bocah 5 tahun melamarku. Dokter macam apa yang dilamar oleh pasien tanganannya sendiri yang pantas menjadi anaknya. Ya Tuhan, aku bisa mati muda kalau begini.

"Karena kau telah menyembuhkanku dan cantik seperti Eoma. Ayolah dokter cantik menikah saja denganku, eo?" rengeknya menarik narik ujung seragam dokterku. See... dia benar-benar bocahkan?.
Aku ingat betul hari itu. Kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tuanya. Merenggut sumber cintanya. Saat itu aku baru saja datang ke Seoul dari busan, Surat pengajuanku sebagai dokter magang di terima di Rumah sakit Seoul. Siang itu Yoo Geun tak bersuara sedikit pun, bahkan menangispun tidak saat jenazah kedua orang tuanya. Saat itu kupikir bocah ini mengalami guncangan mental atas kecelakaan yang baru menghancurkan hidupnya, keluarga yang tersisa hanya kakak perempuan satu-satunya yang baru kelas 1 sma. Bocah ini terlihat rapuh tapi saat bibir mungilnya bicara aku tahu aku salah. Bocah ini begitu kuat.

"eomma bilang ank laki-laki tidak boleh menangis" katanya dengan suara dan tubuh yang bergetar. Yoo Geun berusaha menahan tangisnya yang hampir pecah.
"Eomma juga bilang anak yang kuat dan baik akan ditemani bidadari cantik dari surga"
Aku memeluknya, merasakan tubuhnya bergetar. Sejak saat itukah aku meminta izin kepada dokter pembimbingunuk menanganinya sebagi pasienku.

"Ayolah dokter kita menikah saja, Bidadari yang Eomma kirim itu dokterkan?"
"Yaaak!!! siapa yang mengajarimu bicara seperti itu bocah nakal?" Mendengar suara yang datang dari luar kamar rawatnya Yoo Geun langsung bersembunyi dibelakang kakiku.
"Noona Apooo..' jerit Yoo Geun saat telingnya dijewer oleh Han ma ri, kakaknya.
Aku tersenyum melihatnya "Gwencana Ma ri-ah. Hei bocah! kuberi tahu satu hal, ku hanya kan meikah dengan dokter jadi kalau kau ingin menikah denganku maka kau harus menjadi seorang dokter. Arraso!" Tantanku dan Yoo Geun langasung mengangguk mantap seolah menjadi dokter itu sangat mudah.
"Arra, Aku akan menjadi dokter dan menikah dengamu dokter cantik. Kajjak Noona kita pulang aku akan belajar mulai dari sekarang!!!" Yoo Geun langsung menarik tangan Han Mari.
Aku dan Mari hanya mampu tersenyum lucu.
==========================================================================
 sepanjang perjalanan pulang aku tersenyum mengingat kejadian siang tadi, Bocah itu apa yang sudah dilihat dan didengarnya hingga dia bisa melamarku seperti tadi. Aku menghela napas panjang membayagkan Yoo Geun berjuang ingin menjadi dokter mengingatkan aku saat akupun mati-matian menjadi dokter. Belajar menjadi dokter rasanya seakan-akan hidupku hanya habis untuk belajar dan belajar.
Hanya satu yang sebenarnya mampu membuat seseorang bertahan meraih mimpinya yang sulit hanya cinta. Aku pun begitu karena cinta aku mampu berjuang menjadi seorang dokter bahkan berjuang untuk hidup dan bangkit dari keterpuukan. Cinta.
Dan sekarang cintaku sedang menantiku dirumah, cinta yang melebihi seluruh hidupku.
"Eomma...." teriak cintaku, malaikat kecilku.
Hye Na berlari dan menghambur dalam pelukanku. Dia lah kekuatan, Cinta, mimpi dan harapanku. Anakku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

karena dibuat secar otodidak jadi mohon bantuannya